Fahmi Muthi's Story

1. mau sejelek apa juga ini tetep muka gue, fahmi muthi.
2. gak suka silahkan hapus, atau menjauhlah dari ku dan kameranya :D
3. I want you to see me as i am :)

tu 3 kalimat sambutan gue yang sama sekali gak penting, haha.

FOTO. mungkin udah ga asing lagi ma yang namanya foto. gak di rumah, gak di kampus, gak di toilet, gak di dalem lemari, gak di atas kompor, gak di tengah jurang tetep eksis. jaman gue SD boro boro bisa foto, jajan aja cuma Rp. 500. cuma cukup beli ichi-ban ma kerupuk. buat bocah SD itu udah bikin kenyang. jadi gak heran kalo dulu jigong gue tebelnya 4 cm cuma gara gara makan ichi-ban plus kerupuk aja. hehehe ..
tapi jaman sekarang mungkin hal yang mudah untuk berfoto2 ria. menyenangkan memang berfoto ria, membuat kenangan tuk di ceritakan dihari tua, di abadikan. tapi kenapa pengabadian foto itu selalu foto yang lagi ganteng atau cantik? tak pernah kah pengabadian ketika terjatuh dari gunung himalaya? atau ketika mau tertabrak kereta? atau ketika ngompol mungkin? aneh.
mungkin gue beda, gue lebih suka foto yang gak narsis tapi ada cerita dalam momen dan arti penting walau itu bukan foto yang orang anggap bagus. contohnya ya ini.

pelaku : (dari kiri) agung, gue, tian dan tas yang tertunda
status : GAGAL
kronologis : mencoba di foto dengan gaya 'terbang' atau loncat. akan tetapi sial melanda dunia ini panggung sandiwara (lho?). gagal foto sebelum loncat. yang ada, terpampang jelas raut muka sebenarnya. entah ada apa dengan pergerakan bibir kami kala itu, inginku lepas saja bibir ini ketika hendak loncat, kagaaa nahaaaannn bibirnyaaa !!! :D








lokasi : BNR (the jungle)
pelaku : semua masih di samarkan, sebut saja mawar, mawar 1, mawar 2, mawar3 dan mawar busuk dst..
status : GAGAL
Kronologis : foto bareng dengan timer (tanpa ada orang yg foto). detik2 awal pemotretan, posisi dan gaya sangat meyakinkan, sangat kompak, semua sangat berpegang teguh pada orang di sebelahnya. namun saking kokohnya dan eratnya tatanan gaya kami, saat itulah seketika kami terjatuh bersama sama tanpa ada muka yang jelas terpotret, entah itu muka aslinya emang burem entah itu efek kamera, hal ini masih di debatkan oleh sekjen PBB (poto bangsa bodoh).







lokasi : daerah jambu dua
pelaku : masih misteri
status : SUPER GAGAL
kronologis : foto waktu masih jaman SMP, acara nginep nginepan di rumah dani dan jalan jalan malem malem. bermodalkan kamera film punya azis. foto foto di malam yang gelap yang entah background nya apa dan entah siapa modelnya. setelah semua siap mental untuk di foto iman pun memotret para modelnya, namun hasilnya hanya hitam pekat seperti ini karena ketika di foto, TUTUP LENSANYA BELUM DI BUKA! super gagal :D

Lokasi : kelas kuliah
Pelaku : (dari kiri) indra, gue, arlan dan 3.475 orang penonton di belakang kamera (termasuk dosen dan jenggot tebalnya)
status : BERHASIL
krnologis : rutinitas yang telah di sebutkan pada postingan gue yang lalu, kehidupan kampus seharusnya tak begini, dimana ritual rutin gue ketika menghadapi dosen yang memberikan materi adalah tidur, yap, tidur.
mengincar tempat duduk paling ujung untuk menjadi markas iler gue dan kawan kawan. sial buat gue, gue mengeluarkan gaya andalan pada saat yang tidak tepat! yap, mangap style! akan tetapi semua temen gue yang mengikuti jalan gue, tidur dengan cara menutup mukanya. curang memang. alhasil cuma gue yang kena jepretan paparazi dan terlihat masyarakat kelas kuliah yang berjumlah 3.475 buah. dengan senang hati para photograper memotret wajah tampan gue. *GROOK!!* gak puas dengan poto jarak jauh, kamera pun ZOOM IN. makin jelaslah wajah tampan ini terlihat. walaupun terlihat mangap.


tapi, walaupun begitu gue gak malu akan foto gue yang jelek, norak atau apa lah. gue malah bangga sebagai orang yang tidak sempurna. gue coba tuk mensyukuri ketidaksempurnaan gue agar gue gak sombong akan kelebihan gue. gak suka kena foto (gak sengaja kefoto) ma gue silahkan hapus, atau menghindar sajalah. yang pasti foto tersebut membuktikan bahwa kenyataannya kalo gue ada, kalo gue pernah difoto, kalo gue diabadikan, kalo gue punya cerita,


iya iya kalo gue tidurnya mangap.
PUAS?!
PUAS LO?!